Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas mengadakan skrining thallassemia di SMK Negeri 1 Purwokerto dalam rangka mewujudkan “Banyumas Zerro Kelahiran Thallassemia“.

Adanya skrining thalassemia ini, diharapkan dapat turut berkontribusi dalam memutus mata rantai thalassemia di Indonesia, khususnya di Kabupaten Banyumas. Thalassemia merupakan Kelainan darah merah bawaan akibat berkurang atau tidak diproduksinya rantai protein (globin) pembentuk Hb utama. Divisi Hematologi-Onkologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM Pustika Amalia Wahidiyat, mengatakan thalassemia belum dapat disembuhkan tapi dapat dicegah dengan skrining.

Thalassemia termasuk kelompok delapan besar penyakit katastropik. Data dari Yayasan Thalassemia Indonesia dan Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassemia Indonesia (YTI/POPTI) telah diketahui di Indonesia jumlah kasus penyakit ini terus meningkat sejak 2011 hingga 2015. Pada 2015 jumlah kasus ini diketahui mencapai 7.029 kasus.

Kegiatan Skrining Thallassemia di SMKN 1 Purwokerto dilaksanakan pada tanggal 17, 19 dan 21 Januari 2022. Dari 712 Siswa yang menjadi sasaran skrining, yang mengikuti berjumlah 660 siswa dan yang tidak mengikuti 52 siswa . Menurut Drs. Agus Nuryanto (Wakabid Kesiswaan), “Setelah dilakukan proses skrining, selanjutnya kita akan menunggu hasil lab kurang lebih 2 minggu, dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas nanti akan menyampaikan hasilnya ke pihak sekolah.”

1 thought on “Skrining Thallassemia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *