Mewujudkan Inovasi Baru Melalui Technopark SMK

Dengan hadirnya Technopark di SMK Negeri 1 Purwokerto, diharapkan akan semakin menumbukan inovasi baru khususnya dalam bidang teknologi informasi. Kehadiran technopark ini juga diharapkan mampu menambah kerjasama dengan industri. Hal ini tentu menjadi tantangan serius bagi guru-guru di SMKN 1 Purwokerto, khususnya bagi guru mata pelajaran produktif Multimedia, Teknik Komputer & Jaringan dan Rekayasa Perangkat Lunak.

Program Technopark di SMK dicanangkan sebagai pusat dari beberapa Teaching Factory di SMK yang menghubungkan dunia pendidikan (SMK) dengan dunia industri dan instansi yang relevan untuk diajak bekerja sama. Dalam RPJMN 2015-2019, telah ditargetkan 200 SMK mengikuti program pembelajaran kewirausahaan dan teaching factory. Produk-produk dari teaching factory yang dikompilasi di technopark masih perlu dikembangkan baik dari aspek teknologi, kemasan, maupun pemasarannya. Oleh karena itu diperlukan pengembangan konsep technopark dengan landasan pemikiran, Pelaksanaan Teaching Factory pada beberapa SMK sebagai model pembelajaran yang menghasilkan produk (barang dan atau jasa), Diperlukan adanya “pusat pemasaran” dan pengembangan produk kreatif-inovatif Teaching Factory dan  Program Technopark di SMK dicanangkan sebagai pusat dari beberapa Teaching Factory di SMK (“hub”) yang menghubungkan dunia pendidikan (SMK) dengan dunia industri dan instansi yang relevan untuk bekerja sama dengan Teaching Factory di SMK.

Tujuan Technopark

  1. Sebagai penopang potensi ekonomi lokal sesuai dengan kebutuhan industri;
  2. Sebagai “Think-thank” pengembangan produk dan jasa SMK yang sesuai dengan kebutuhan industri dan potensi lokal khususnya, maupun global pada umumnya;
  3. Sebagai “One-Stop-Solution” untuk kebutuhan industri akan SDM maupun inovasi dalam bidang produk dan jasa;
  4. Sebagai “koordinator” dari beberapa TF SMK, sehingga memudahkan industri untuk menjangkau SMK dengan TF-nya, maupun sebaliknya;
  5. Menjadi pusat pelatihan bagi SMK untuk pengembangan TF;
  6. Sebagai “etalase” unjuk kemampuan SMK yang dibuktikan dengan hasil produk dan jasa;
  7. Memfasilitasi incubator bisnis (“entrepreneurship”) bekerja sama dengan instansi lain (SMK, masyarakat, perguruan tinggi, industri, pemerintah) untuk mengembangkan potensi yang sesuai dengan kebutuhan daerah dan sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *